Jumat, 24 Juni 2011
Ini Dia 13 Lulusan Terbaik Esmod Jakarta 2011
ESMOD Fashion Festival selesai sudah, ditandai dengan pengumuman siswa terbaik lewat beberapa kategori yang dipersiapkan. Sebanyak 13 lulusan program 3 Tahun Diploma Internasional Esmod Jakarta menerima penghargaan bergengsi itu.
Sebanyak 46 siswa program 3 Tahun Diploma Internasional dengan spesialisasi Womens Wear, Mens Wear, Childrens Wear, dan delapan siswa jurusan Fashion Business Retail telah menggenapkan tugas mereka untuk menciptakan koleksi akhir yang original dan menonjolkan karakter serta ciri khas masing-masing siswa. Koleksi ini harus melalui tahap penjurian internal dan eksternal yang dilakukan oleh para pakar fesyen Tanah Air, terdiri dari fashion editor, perusahaan retail, serta profesional di perusahaan garmen dan tekstil.
Selama empat hari, 54 siswa ini memamerkan karya sebagai realisasi desain mereka di selasar The Pasific Place, Jakarta. Dan puncaknya, 250 outfit yang berhasil ditelurkan para siswa dipamerkan dalam pergelaran busana yang tidak hanya disaksikan oleh orangtua siswa, alumni Esmod pakar fesyen, tapi juga kalangan umum pencinta fesyen.
Terpilihlah 13 lulusan terbaik untuk empat kategori, di antaranya:
The Best Design
1. Julsanbriela Wikanto (childrens wear)
2. Michelle Maitlin (mens wear)
3. Alenty Nurparaswaty (womens wear)
The Best Creation
1. Larasati Dewangga Putri (childrens wear)
2. Gia Hanifa (mens wear)
3. Nyoman Diah Manik Gni (womens wear)
Shoes Design Contest (bekerja sama dengan Yongki Komaladi)
1. Donna Ellora Muliawan (casual women)
2. Jenniven (innovative women)
3. Larasati Dewangga Putri (children)
4. Henri Winata Ng untuk (men)
Penghargaan Fashion Business Retail diberikan kepada Suci Wulandari yang dinilai mampu memenuhi aspek marketing dan merchandising. Untuk lulusan terbaik berdasarkan pilihan juri dalam kategori Special Juri Award diberikan kepada Henri Winata Ng. Sementara satu penghargaan khusus, Gold Needle Award dari Esmod Paris diberikan kepada Yelly Lumentu yang dinilai mampu merealisasikan konsep dalam desainnya, original, memenuhi aspek marketing, memiliki attitude yang baik, serta prestasi belajar yang senantiasa menanjak sejak awal studi.
"Cukup bagus pontensi di sini, saya sudah lihat kreasi mereka. Mereka punya banyak peluang untuk berkembang, apalagi Jakarta adalah kota besar. Pusat mode dunia memang masih di Paris, Milan, dan London, tapi siapa tahu next adalah Indonesia," kata Christian Tournafol, pengajar fashion design Esmod Paris ditemui di The Pasific Place, Jakarta, Kamis (23/6/2011) malam.
Soal bagaimana kesempatan karier para alumni di bidang mode, stylist brand Les Racines du Ciel ini memberikan masukan.
“Di Paris, lulusan sekolah mode biasanya magang dulu di brand internasional. Baru setelah kuat konsep desainnya, mereka berani bikin brand. Desainer baru di tiap negara punya perbedaan cara untuk mengembangkan diri,” tuturnya.
Sc :OkeZone
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar