Jumat, 24 Juni 2011
Yongki Komaladi Ajak Lulusan Esmod "Jual Diri"
ESMOD Fashion Festival selain merupakan puncak berakhirnya masa studi siswa Esmod, juga langkah awal mereka untuk memeroleh tawaran kerja di bidang mode. Sebagai langkah konkrit, Yongki Komaladi mengajak para alumni untuk bisa menjual diri.
Kolaborasi Esmod Jakarta dengan Yongki Komaladi untuk kedua kalinya pada perhelatan Esmod Fashion Festival bermaksud mengajak para siswa berkompetisi mendesain sepatu. Peserta adalah semua siswa Program 3 Tahun Diploma Internasional tahun ke-14, sebanyak 54 orang; 46 siswa dengan spesialisasi Womens Wear, Mens Wear, Childrens Wear dan delapan siswa jurusan Fashion Business Retail. Empat penghargaan diberikan kepada siswa yang dapat mendesain sepatu sesuai kriteria, termasuk presentasi konsep dan tema rancangan, target market dan harga jual, serta hasil produk akhir.
Lebih jauh, keterlibatan pemilik brand Yongki Komaladi Shoes ini juga turut memberikan coaching clinic kepada siswa Esmod Jakarta hingga tidak hanya canggih merancang busana, melainkan juga sepatu.
“Kebanyakan rancangan mereka heboh. Saya tanya ke mereka, apakah desain yang mereka buat bisa masuk ke department store? Untuk ke sana, mereka harus bisa presentasi produknya, dagang, baru bisa dapat untung,” tutur Yongki kepada okezone ketika ditemui di The Pasific Place, Jakarta, Kamis (23/6/2011) malam.
Menurut Yongki, kebanyakan lulusan sekolah mode punya bakat rancang yang hebat tapi kurang mahir membaca keinginan pasar. Akibatnya, desain yang dibuat lebih mengutamakan idealisme perancang.
“Idealis boleh, tapi masalahnya kan enggak semua orang bisa pakai. Menurut saya, fesyen adalah barang yang laku dijual. Kalau dipakai orang banyak, produk kita bisa jadi tren,” imbuh pria ramah ini.
“Saya ingin desain mereka diminimalkan sesuai keinginan market supaya siap pakai dan siap jual. Harga puluhan juta, hanya customized, buat apa? Lihat pedagang Mangga Dua, mereka enggak punya talent, tapi bisa meraup banyak keuntungan,” katanya.
Karenanya, Yongki berencana mengajak lulusan sekolah mode untuk bisa menjual diri alias produk mereka pada pasar yang lebih besar seperti department store. “Saya ingin memperkenalkan mereka ke department store. Dengan menambah lahan pasar, jiwa kompetitif mereka pun lebih tumbuh. Rencananya, tahun depan, paling cepat,” ujarnya, bersemangat.
Selain Esmod Jakarta, Yongki juga berniat menggandeng sekolah mode lainnya, seperti Susan Budihardjo, La Salle College International, serta APPMI di mana ia bertindak sebagai Anggota Kehormatan untuk diperkenalkan pada pasar department store.
“Memang enggak ada keuntungannya buat saya, karena saya kan desainer sepatu, tapi kebersamaan inilah yang mampu membesarkan fesyen Indonesia. Buat saya juga menjadi amal ibadah. Saya ingin menulari kesuksesan saya, ada kerja nyata sekaligus kasih peluang,” tutupnya.
Sc : OkeZone
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar