Jumat, 20 Mei 2011

Gelaran Cocktail Wear 15 Desainer APPMI

USAI menggelar “Moslem Wear”, Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) kembali menggelar peragaan busana bertema “Cocktail Wear”. Pergelaran memamerkan koleksi 15 desainer.

Ke-15 desainer yang unjuk gigi dalam pergelaran “Cocktail Wear” di Grand Ballroom, Harris Hotel & Conventions Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (19/5/2011) malam, di antaranya Junie Kwanda, Rendy Hapsanto, Joko Sasongko, Harry Lam, Jimmy Fei-Fei, Zainal Songket, Rebecca Ing, Rudy Lim, Melia Wijaya, Hartono Gan, Misan, Fomalhaut Zamel, Jazz Pasay, Grace Fenny, dan Poppy Karim.

Masing-masing desainer menampilkan delapan koleksi busana pesta maupun kebaya dengan detail maupun cutting yang menawan. Diawali dengan Junie Kwanda bertema ‘Playful Weave’, yakni koleksi baby doll yang apik dengan aplikasi anyaman di beberapa bagian busana. Dilanjutkan dengan Rendy Hapsanto yang mengedepankan tema ‘Batik Innovation’ yang tetap mengusung batik Parang dengan menambahkan motif batik yang ia kembangkan sendiri.

Kreasi Joko Sasongko yang bertemakan ‘Magical Flower’ merupakan koleksi kebaya bersiluet feminin dengan aksen payet dan kristal Swarovski. Lain lagi koleksi mini dress, A-line, dan H-line Harry Lam yang mengangkat tema ‘Rhapsody in White', diartikan sebagai suasana gembira seperti berada di surga.

Tema ‘Be Fresh’ oleh Jimmy Fei-Fei memamerkan koleksi gaun berbahan sifon dan ornamen dari bebatuan berwarna ungu dan oranye. Rancangan bertema ‘Sriwijaya di Waktu Malam’ oleh Zainal Songket menghasilkan decak kagum dengan menampilkan koleksi apik dengan material kain tradisional. Sementara ‘City Bloom’ karya Rudy Liem menampilkan koleksi cantik yang terinspirasi dari penari balet yang bergaya romantis namun modern.

Mengambil gaya etnik kotemporer, tema ‘The Warrior’ karya Fomalhaut Zamel menceritakan garis rancangan prajurit yang kental akan unsur Minang yakni dengan memasukkan songket ‘Silungkang’ dan memadukannya dengan bahan lain. Sedangkan Jazz Pasay dengan tema ‘Angsa Merah’ memamerkan koleksi yang terinspirasi dari film ‘Black Swan’ dan ‘Red Riding Hood’.

Rancangan Grace Fenny bertema ‘Rustic Interlude’ menampilkan busana yang dipadukan antara detail yang lembut di atas kreasi yang dramatis. Poppy Karim dengan tema ‘The Acculturation in Glam’ merupakan koleksi kebaya yang terpadu antar unsur Eropa dengan klasik Jawa yang apik.

Apa yang dibuat Melia Wijaya dalam karyanya yang bertema ‘Earthquake’ patut dapat acungan jempol. Pasalnya, Melia menampilkan koleksi istimewa berbahan sutra Makasar dengan sistem tye dye. Hartono Gan mencoba mengkisahkan sosok Carolyn Bessete Kennedy yang dia anggap memiliki gaya yang inspirasional dan tidak kaku dalam koleksinya yang dia beri tema ‘The Nineties’.

Terakhir, kreasi Misan bertema ‘All Purpose Perfection’ merupakan gabungan berbagai macam kain print dengan warna yang kuat dan cerah mencapai kesempurnaan karya yang kuat dan menggoda dengan penampilan yang glamor.

Sc : OkeZone 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar