Rabu, 14 Desember 2011

Fashion Muslim Indonesia Siap Masuki Dunia Mode Paris


Keinginan untuk membawa fashion muslim Indonesia ke kancah internasional mulai terealisasi. Pada 14 Desember 2011 mendatang, 13 perancang Indonesia akan bertolak ke Paris, Prancis untuk menunjukkan karya terbarunya di ajang 'International Fair of the Muslim Word Le Bourget Paris'.

Ketiga belas desainer tersebut adalah Nuniek Mawardi, Nieta Hidayani, Monika Jufry, Irna Mutiara, Dian Pelangi, Malik Moestaram, Jenny Tjahyawati, Hannie Hananto, Anne Rufaidah, Boyonz Ilyas, Najua Yanti, Merry Pramono dan Amy Atmanto. Bersama Delegasi Promosi Kewirausahaan, Pariwisata, Perdagangan dan Investasi (ETTI) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, mereka akan tampil sebagai tamu kehormatan pada ajang bergengsi dunia itu.

"Menjadi tamu kehormatan pada ajang International Fair of The Muslim World Le Bourget Paris merupakan suatu kesempatan yang dapat menggali potensi desain dari Indonesia baik dari motifnya, kainnya, maupun modelnya," jelas Direktur Seni dan Budaya Indonesia Islamic Fashion Consortium (IIFC) pada Minggu (11/12/2011) di Media Gathering Road to Indonesia Islamic Fashion goes to Paris, di Epicentrum Elite Club, Jakarta.

Masing-masing perancang akan menampilkan 10 karya mereka dengan tema 'Dari Indonesia untuk Dunia'. Seluruh rancangan yang akan ditampilkan tidak meninggalkan budaya khas Indonesia meskipun ditujukan untuk pasar Eropa. Salah satu rancangan dari Anne Rufaidah misalnya, yang mengangkat tema mengenai budaya urban dengan desain handmade, bordir tasik, dan kulit domba asli dari Garut. Sementara desain dari Boyonz Ilyas menggunakan batik tenun dan aksesorinya dari Kota Gede.

Sedangkan Malik Moestaram, membuat desainnya dengan tema 'Know It' yang berarti 'Kenalilah budaya Indonesia seutuhnya'. Rancangannya menggunakan tenun Bali, batik dari Bali juga songket Bali. Sementara Jeny Tjahyawati menampilkan rancangan bertema 'Bali Kimono Harajuku' dengan material songket dari Bali dan rajutan dari benang akrilik.

Menurut Eka Shanty, direktur eksekutif IIFC, "Kesiapan perancang Indonesia untuk memperkenalkan karyanya di pusat mode dunia, Paris - sebagai upaya untuk terus menggaungkan kampanye visi Indonesia menuju kiblat fashion muslim dunia 2020."

Selama di Paris nanti bukan hanya ada fashion show busana muslim tapi juga talk show mengenai Islam di Indonesia. Meskipun wanita harus menutup auratnya, bukan berarti tidak dapat menunjukkan kreatifitas dalam berpakaian. Justru karena harus menutup aurat tersebut dapat menunjukkan kreatifitas yang lebih banyak digali.

Selain itu berkat kerjasama antara IIFC, Kementerian Perekonomian Indonesia, Kementerian Perindustrian, Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Indonesia di Paris, fashion muslim Indonesia ini juga mendapat kesempatan berharga untuk melakukan pemotretan mode fashion muslim koleksi musim dingin di Gallery Laffayette yang merupakan pusat perbelanjaan terkemuka di Paris.

Manajemen Gallery Laffayette bersedia memberikan satu outlet khusus untuk pemotretan tersebut. Kesempatan ini juga merupakan ajang promosi yang efektif untuk menarik perhatian masyarakat Paris dan wisatawan pengunjung yang merupakan salah satu ikon belanja Paris.

Links :
http://www.wolipop.com/read/2011/12/12/124321/1788904/233/fashion-muslim-indonesia-siap-masuki-dunia-mode-paris

Tidak ada komentar:

Posting Komentar