Sabtu, 27 Agustus 2011
Louboutin Kalah Bertarung dengan YSL
Perancang sepatu ternama, Christian Louboutin, menggugat rumah mode Yves Saint Laurent (YSL) gara-gara alas kaki luar berciri khas sol bewarna merah. Namun Hakim Federal, Victor Marrero, menolak permohonan untuk menghentikan penjualan sepatu bersol merah koleksi YSL 2011.
Sebelumnya Louboutin menuding YSL meniru ciri khas yang menggunakan sol sepatu merahNamun permohonan itu ditolak pengadilan tingkat pertama yang tertulis dalam putusan Hakim Marrero, Kamis (11/8).
"Karena dalam industri fashion hiasan warna dan fungsi estetika penting untuk persaingan yang ketat, pengadilan menemukan Louboutin tidak dapat membuktikan bahwa merek dengan sol merah dilindungi merek dagang, bahkan jika itu telah mendapatkan pengakuan publik di pasar".
Christian Louboutin, dengan sepatu bersol merahnya itu sudah banyak dikenakan selebriti seperti Victoria Beckham, Kate Moss dan Sarah Jessica Parker. Ia mulai memproses hukum Yves Saint Laurent America Inc pada April. Ia menuduh itu YSL menjualsepatu dengan sol merah yang "hampir identik" dengan miliknya.
Mr Louboutin menggugat lebih dari US$ 1 juta sebagai ganti rugi atas dugaan pelanggaran merek dagang sol merah dengan mengklaim bahwa ia adalah desainer pertama yang mengembangkan gagasan sol merah pada sepatu wanita. Ia juga meminta hakim memerintahkan penghentian pembuatan desain yang sama.
Namun YSL memukul balik dengan menyatakan sol merah adalah fitur desain yang umum digunakan untuk menghiasi alas kaki. YSL juga menyatakan bahwa Mr Louboutin curang dengan mengklaim memiliki merek dagang 'eksklusif' untuk menggunakan sol merah.
"Sebagai pemimpin industri yang telah mengabadikan seluruh hidup secara profesional untuk sepatu wanita, Mr Louboutin tentu tahu atau seharusnya tahu tentang beberapa atau lusinan model sepatu dengan memberikan pernyataan sumpah palsu."
Setelah putusan hari ini, pengacara Louboutin itu, Harley Lewin dari McCarter & Inggris LLP, mengaku sangat kecewa dengan keputusan itu.
"Kami sangat kecewa dengan putusan Hakim Marrero itu. Meskipun kami masih mempelajarinya, tampaknya ia telah memutuskan bahwa dalam industri fashion, satu warna tidak harus sebagai merek dagang. Sementara ia mengakui industri fashion pada umumnya telah mengakui sole merah Louboutin sebagai indikator merek dagang".
Sementara itu, pengacara YSL, David Bernstein dari Debevoise & Plimpton LLP, mengaku senang dengan putusan hakim. "Kami bersyukur bahwa Hakim Marrero telah setuju dengan YSL bahwa desainer tidak harus diizinkan untuk memonopoli satu warna. Hakim Marrero menunjukkannya, desainer adalah seniman dan YSL, seperti seniman lain. Mereka harus memiliki hak untuk menggunakan warna dalam merancang busana mereka untuk setiap musim," ujarnya.
"Seperti yang telah dicatat YSL sejak awal, ini adalah pendaftaran merek dagang yang seharusnya tidak pernah dilaporkan, dan kami senang Hakim Marrero sepakat bahwa pendaftaran kemungkinan harus dibatalkan".(Telegraph/MEL)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar