Kamis, 23 Juni 2011

Saat Gairah Mode Desainer Muda Membuncah

 
 
 
 
GEJOLAK desainer muda yang membuncah ditandai dengan penciptaan karya desain nan meletup-letup. Kekhasan itu pula yang tampak pada parade Esmod Fashion Festival 2011.

Jejak mode seorang desainer baru akan diakui masyarakat lewat penciptaan karya yang mereka lahirkan. Dalam fase tersebut, para desainer akan diuji langsung oleh masyarakat perihal desain yang ditelurkannya. Berbagai pendapat serta respons menjadi ajang uji nyali bagi para desainer yang baru menginjakkan kaki di kancah dunia mode tanah air.

Fase itupun dirasakan betul oleh para desainer lulusan sekolah fashion design bertaraf internasional, Esmod. Dalam 15 tahun perjalanannya, Esmod telah melahirkan 636 siswa berbakat yang mewarnai dunia mode Indonesia dan mancanegara. Dan tahun ini, acara kelulusan Esmod bernafas spesial dari sebelumnya. Untuk pertama kalinya, sekolah yang didirikan pada tahun 1841 ini mengajak serta para alumninya untuk turut berpatisipasi dalam Esmod Fashion Festival 2011 yang diadakan selama 4 hari.

Memasuki hari ketiga di mana menampilkan slot para alumnus, gairah mode para kawula muda tampak begitu kental. Ketiga desainer jebolan Esmod tahun 2009, yakni Intan Ayundavira, Sarah Beatrice, dan Evelyn Fransisca mempersembahkan busana yang khas dengan letupan-letupan gairah muda.

Gaya edgy, kasual, dan seksi yang identik dengan anak muda masa kini berusaha ditampilkan lewat potongan busana rancangan mereka.

Intan, misalnya, menampilkan sisi fresh anak muda lewat potongan busana multifungsi. "Saya menampilkan desain ready-to-wear yang kasual dan bisa diubah-ubah bentuknya. Banyak elemen kancing yang saya pakai sehingga busananya bisa digunakan dengan berbagai gaya. Untuk urusan warna, saya bermain dengan warna cerah dan manis sesuai tema ‘Love is Endless’ yang saya angkat," ujarnya saat sesi konferensi pers di Pacific Place, Jakarta, Rabu (22/6/2011).

Rekan lainnya Sarah Beatrice pun tak jauh berbeda. Dara muda yang mengusung tema “Au Revoir” ini menuangkan perasaannya pada koleksi yang ditawarkannya. “Au Revoir” yang dalam bahasa Prancis berarti perpisahan ini diterjemahkan Sarah lewat busana simpel dengan permainan “cutting” dan detail.

Desainer lainnya yang mengisi sekuel awal hari ketiga pergelaran Esmod Fashion Festival ini adalah Evelyn Fransisca. Eve, biasa gadis ini disapa, menuangkan idealismenya yang berkarakter seksi, edgy dan androgyny dalam busananya yang umumnya berwarna nude. Lewat tema “Aiden”, Eve mempresentasikan 10 outfit kreasi cocktail dress dengan siluet ramping dan cutting yang menarik. "Saya ingin menampilkan karakter wanita seksi dengan nuansa feminin dan strong," ulasnya.

Secara keseluruhan, ketiga desainer yang baru dua tahun merintis karier di dunia mode ini mengutarakan harapannya. "Meskipun masih baru, kami berharap desain idealis kami bisa diterima di masyarakat dan bisa mengharumkan dunia mode di kancah nasional dan internasional," harap mereka.
(sc :OkeZone)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar